Senin, 31 Maret 2014

Fenomena Kebudayaan Batak Di Indonesia

Sebenernya, fenomena Kebudayaan di Indonesia sangat banyak. Cuman disini saya ingin fokus ke kebudayaan batak. Karena apa? Karena Budaya Batak cukup unik dan menarik untuk dibahas. Budaya batak menganut yang namanya sistem Patrilineal yang artinya garis keturunan ayah. Maka itu, semua anak yang lahir akan memakai marga yang sama dengan ayahnya. Karena ibu dianggap sebagai pendatang di keluarga ayah. Dan juga secara otomatis, marga ayah sama dengan marga ayahnya ayah (kakek/opung). Sehingga marga cucu pasti sama dengan marga kakek (bukan nenek). Perlu diingat kembali bahwa yang mendapatkan marga ayah bukan hanya anak lelaki tetapi anak perempuan juga mendapat marga dari ayahnya. Sebagai Contoh bila marga ayahnya Pasaribu maka baik anak lelaki dan perempuan akan bermarga Pasaribu sesuai dengan marga ayahnya.

Ada beberapa Salam Khas Batak yaitu :
1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!”
2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!”
3. Toba “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!”
4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”

Suku Batak juga mempunyai kesenian yang terkenal seperti Tari Tor-tor (bersifat magis), Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik tradisional juga ada seperti Gong, Saga-saga dan lainnya. Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos. Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor. Kain adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang .

Dan inilah menariknya dari Suku Batak yaitu ada 450 lebih Marga Batak seperti :
Aritonang, Banjarnahor (Marbun), Baringbing (Tampubolon), Baruara (Tambunan), Barutu (Situmorang), Barutu (Sinaga), Butarbutar, Gultom,     Harahap, Hasibuan, Hutabarat, Hutagalung, Gutapea, Lubis, Lumbantoruan (Sihombing Lumbantoruan), Marpaung, Nababan, Napitulu, Panggabean,   Pohan, Siagian (Siregar), Sianipar, Sianturi, Silalahi, Simanjuntak, Simatupang, Sirait, Siregar, Sitompul, Tampubolon, Karokaro Sitepu, Peranginangin Bangun,  Ginting Manik, Sembiring Galuk, Sinaga Sidahapintu, Purba Girsang, Rangkuti dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar