NAMA : RICHAD RIVANTO DAVID
NPM : 17113594
KELAS : 2KA35
1. Pengertian Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang
berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam
rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael
Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai
interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang
telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah,
yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi
anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di
atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki
susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
2. Karakteristik Kelompok
A. Kebutuhan Interpersonal
William C. Schultz (1966) merumuskan Teori FIRO
(Fundamental Interpersonal Relations Orientatation), menurutnya orang menjadi
anggota kelompok karena didorong oleh tiga kebutuhan intepersonal sebagai
berikut:
Ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion).
Ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan
hierakis (control).
Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota
kelompok yang lain.
B. Peranan
Seperti tindak komunikasi, peranan yang dimainkan
oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara
suasana emosional yang lebih baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu
saja (yang tidak jarang menghambat kemajuan kelompok). Beal, Bohlen, dan
audabaugh (dalam Rakhmat, 2004: 171) meyakini peranan-peranan anggota-anggota
kelompok terkategorikan sebagai berikut:
Peranan Tugas Kelompok. Tugas kelompok adalah
memecahkan masalah atau melahirkan gagasan-gagasan baru. Peranan tugas
berhubungan dengan upaya memudahkan dan mengkoordinasi kegiatan yang menunjang
tercapainya tujuan kelompok.
Peranan Pemiliharaan Kelompok. Pemeliharaan kelompok
berkenaan dengan usaha-usaha untuk memelihara emosional anggota-anggota
kelompok.
Peranan individual, berkenaan dengan usaha anggota
kelompok untuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak relevan dengantugas
kelompok
3. Tahapan Pembentukan Kelompok
Perkembangan sebuah kelompok selalu berbeda satu dengan yang lainnya. Namun demikian, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah kelompok. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok.
Forming. Forming adalah tahap orang berkumpul dan
membentuk sebuah kelompok
Informing. Informing merupakan tahap dimana kelompok
yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan
yang akan diselenggarakan.
Storming. Pada tahap ini, pembangunan peran diantara
masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat
penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik
menarik, uji coba, bahkan konflik.
Norming. Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi
dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh
peserta.
Mourning. Mourning merupakan tahap akhir dari proses
pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai
dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi.
Transforming. Pada tahapan ini, tim telah menjadi
dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik
di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan.
4. Kekuatan Team Work
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan
untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang
tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat
dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim,
beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain
merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian
dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim
harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim
jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar
belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan.
Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di
atas segalanya.
5. Implikasi Manajerial
Implikasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti sebab oleh sebab itu implikasi manajerial di bidang team atau kelompok mengakibatkan banyaknya keuntungan yaitu kegiatan kelompok yang dapat lebih direncakan karena ada proses management team.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar