Tugas 1 Bahasa Indonesia 2
Soal:
- Bagaimana proses berpikir ilmiah dikaitkan dengan penalaran itu sendiri?
- Carilah sikap-sikap ilmiah yang ada kaitannya dengan metode ilmiah dan berikan contohnya!
- Bedakan ada berapa macam karangan dan berikan contoh-contohnya!
Jawab :
- Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis adalah masuk akal, dan empiris adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan, selain itu menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan mengembangkan. Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi dan deduksi. Induksi adalah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat umum ditarik dari pernyataan-pernyataan atau kasus-kasus yang bersifat khusus, sedangkan, deduksi ialah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat khusus ditarik dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum. Intinya adalah berfikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari- hari dari pengaruh alam sekelilingnya. Misalnya penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar jika dikanakan kayu pasti kayu tersebut akan terbakar.
Contoh
Kasus :
Ada
sebuah Mitos yang mengatakan bahwa “Kalau
nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin dipojokan nanti biar rejekinya
tidak terhambat”.
Analisa Saya :
Secara
logika, setiap kita menyapu pasti kotoran dan debu lalu jika kita terlalu lama
mengumpulkan kotoran tersebut di pojokan atau sudut rumah pasti kotor. Apabila
kotor pasti akan membuat kita menjadi malas. Ambil saja sebuah contoh
sederhananya adalah akibat kamar kita kotor akan membuat kita menjadi malas
belajar (risih) / tidak nyaman sehingga rejeki baik untuk mendaptkan nilai
bagus akan terhambat dan sia-sia.
2. Sikap ilmiah
pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka
melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan
individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara
sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
Beberapa sikap ilmiah yang biasa dilakukan para ahli
dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
a)
Rasa Ingin Tahu
Rasa
ingin tahu merupakan awal atau dasar untuk melakukan penelitian-penelitian demi
mendapatka sesuatu yang baru.
b)
Jujur
Dalam
melakukan penelitian, seorangsainstis harus bersikap jujur, artinya selalu
menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak
boleh mengubah data hasil penelitiannya.
c)
Tekun
Tekun
berarti tidak mudah putus asa. Dalam melakukan penelitian terhadap suatu
masalah tidak boleh mudah putus asa. Seringkali dalam membuktikan suatu
masalah, penelitian harus diulang-ulang untuk mendapatkan data yang akurat.
Dengan data yang akurat maka kesimpulan yang didapat juga lebih akurat.
d)
Teliti
Teliti
artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam
melakukan penelitian, akan mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga menghasilkan
data yang baik.
e)
Objektif
Objektif
artinya sesuai dengan fakta yang ada. Artinya, hasil penelitian tidak boleh
dipengaruhi perasaan pribadi. Semua yang dikemukakan harus berdasarkan fakta
yang diperoleh. Sikap objektif didukung dengan sikap terbuka artinya mau
menerima pendapat yang benar dari orang lain.
f)
Terbuka Menerima
Pendapat Yang Benar
Artinya bahwa
kita tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau paling hebat. Kalau
ada pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus menerimanya.
Contoh
Kasus :
Seorang Mahasiswa melakukan suatu Penelitian Ilmiah dengan
langkah awal mendeteksi Identifikasi, penentuan, dan perumusan masalah yang
akan dibahas serta melakukan suatu pengumpulan data dan kajian Pustaka. Setelah
melakukan kegiatan diatas maka selanjutnya ia melakukan uji coba terhadap apa
yang ia teliti kepada masyarakat luas. Dan mahasiswa tersebut membuka atau
menerima pendapat dari masyarakat tersebut untuk memajukan penelitian yang ia
teliti atau mengembangkan hasil yang telah dibuat sebelumnya.
3. Karangan dapat
dibagi menjadi 5 macam,yaitu :
A.
Karangan Narasi
Karangan narasi ialah yang menceritakan
suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting,
tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi
yaitu :
1.
Menyajikan
serangkaian berita atau peristiwa
2.
Disajikan dalam
waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
3.
Menampilkan
pelaku peristiwa atau kejadian
4.
4. Latar (setting)
Pola narasi secara sederhana: awal –
tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana
dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian
tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan
menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara
berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara
pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang
singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan
mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Karangan narasi dibagi menjadi dua yaitu
:
1.
Narasi fiksi
Contoh Narasi
yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Luka Gadis Kecil
Di sore hari menjelang
maghrib gadis kecil yang imut,cantik,berkerudung merah itu bernama Alisya.Ia
terus memandangi lautan yang biru,gulungan riak-riak ombak kecil tak membuatnya
bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari
laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya,dan deburan suara ombak mengisiki
telinganya.
Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut yang semakin biru
sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah menepi. Memandangi
pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia sangat benci laut!
Gadis itu benci laut,
karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal beserta adik yang sangat
disanginya itu meninggal akibat tenggelamnya kapal yang ditumpanginya sekitar 3
bulan yang lalu itu.Hingga saat ini Alisya tak bisa melupakan kejadian itu,setiap
hari ia hanya bisa menangis dan tersenyum kecil mengenang kenagan terindah
keluarganya saat berliburan ke Jepang sebagai hadiah ulang tahun nya 1tahun
yang lalu.
2.
Narasi fakta
Contoh Narasi yang
berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Contoh narasi berisi
fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden
Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada
tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan
karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar
Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni
1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia
ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno
dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada
tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno
bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara
nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh
perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang
B.
Karangan
Deskripsi ( Menggambarkan )
Karangan Deskripsi adalah paragraf yang
menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau
merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa
orang, benda, atau tempat.
Ciri-ciri karangan
deskripsi yaitu :
1.
Melukiskan atau
menggambarkan suatu objek tertentu
2.
Bertujuan untuk
menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau
mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
3.
Sifat
penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa
tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
4.
Penulisannya
dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis
(subjektif), atau sikap penulis
Contoh karangan deskripsi yaitu :
Sapi Friesian Holstein
Sapi Friesian Holstein
adalah sapi yang terkenal karena produksi susunya yang tinggi yaitu sekitar
6.350 kg per tahun dengan presentase lemak susu sebesar 3,7 %. Sapi ini berasal
dari bagian utara negeri Belanda. Jenis sapi ini dikatakan tersebar hampir ke
seluruh dunia,baik di negara subtropis maupun tropis.
Sapi ini berciri-ciri
warna bulunya hitam putih dengan berat mencapai 1000kg,dan sapi betina nya
sekitar 650kg. Selain sebagai penghasil susu yang baik, jenis ini baik juga
sebagai pedaging.
Di Indonesia saat
ini,sapi Friesian Holstein adalah paling banyak dimanfaatkan sebagai sapi
perah. Selain pemakaian sapi perah sebagai jenis murni,di Indonesia juga
terdapat jenis baru yang disebut sapi Grati yaitu hasil persilangan antara
Friesian Holstein dan sapi lokal (peranakan Ongole).
C.
Karangan
Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk
karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi
sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi yaitu :
1.
Menjelaskan informasi
agar pembaca mengetahuinya
2.
Menyatakan
sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
3.
Tidak terdapat
unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
4.
Menunjukkan
analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
5.
Menunjukkan
sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh karangan Eksposisi
Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi
uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut
paparan proses.
Cara mencangkok tanaman:
1.
Siapkan pisau,
tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2.
Pilihlah ranting
yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3.
Kulit ranting
yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10
cm.
Langkah menyusun eksposisi: Menentukan
topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan
data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
D.
Karangan
Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan
yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu
masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik
karangan Argumentasi yaitu :
1. Berusaha
meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
2.
Pembuktian
dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar.
3. Dalam
argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
4. Dalam
membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan
subjektivitas
5. Dalam
membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam
pola pembuktian
Contoh
Karangan Argumentasi :
Jiwa kepahlawanan harus
senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan.
Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan
berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar,
bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama.
Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai
bidang.
Tema/ topik yang tepat untuk
argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses berwirausaha, Teknologi komunikasi
harus segera dikuasai, Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang
potensial.
Langkah menyusun argumentasi :
Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan
kerangka menjadi karangan argumentasi
E.
Karangan
Persuasi
Karangan persuasi adalah salah satu
bentuk karya tulis yang berisi ajakan-ajakan kepada para pembacanya untuk
melakukan atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan karangan argumentasi,
karangan persuasi juga dilengkapi dengan pendapat-pendapat penulis yang
disertai dengan pembuktian agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang
disampaikan oleh penulis. Karena sifatnya yang berupa ajakan, karangan ini
bertujuan untuk meyakini pembaca yang disampaikan oleh penulis untuk melakukan
atau mempercayai sesuatu.
Ciri-ciri karangan persuasi:
1.
Karangan ini
bersifat mengajak para pembacanya
2. Memiliki
alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan
pembaca.
3. Karangan ini
berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan.
4. Karangan ini
berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca.
Contoh karangan
persuasi
Ayo Hidup Bersih
Hidup bersih merupkan
dambaan bagi semua orang, Dengan perilaku hidup bersih, akan menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga akan berdampak baik pula bagi penghuninya.
Seperti yang ada pada pepatah latin, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang kuat, oleh karena itu, marilah jaga lingkungan kita agar menjadi bersih.
Ada banyak cara yang
dapat dilakukan untuk berperilaku hidup bersih yaitu, bersihkanlah lingkungan
terdekat seperti rumah, halaman, dan lingkungan sekitar rumah. Dengan
lingkungan yang bersih, semua bibit penyakit tidak akan tumbuh dan berkembang.
Kemudian jaga pula kebersihan diri sendiri seperti, mandi yang teratur,
menyikat gigi, dan memotong kuku. Menjaga kebersihan tubuh dengan teratur
membuat kita terhindar dari berbagai macam penyakit. Dan yang terakhir
konsumsilah makanan sehat dan bergizi agar tubuh menjadi sehat dan kuat.
Perilaku hidup bersih
di atas sangat penting untuk dilaksanakan agar kita sehat dan terhindar dari
penyakit. Oleh karena itu, mulai dari sekarang marilah kita semua menjaga
kebersihan lingkungan, kebersihan diri dan kebersihan makanan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar